Nyipuh Pangaweruh #4: Ruat Rumawat Pusaka

Press Release

Nyipuh Pangaweruh #4

(Ruat Rumawat Pusaka)

Reak Pikeun Pusaka Balarea 

Sabtu, 6 September 2025, pukul 12.00 S/D selesai

Sanggar Seni Reak Tibelat , KP. Jati, RT 04 RW 06, Desa Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung

Narahubung: Kharisma Cahayati (082121486302) 


Salah satu tradisi masyarakat Sunda pasca Islam yang sudah berjalan secara turun-menurun adalah aktivitas nyipuh pusaka yang dilakukan ketika bulan mulud (rabiul awal) dalam penanggalan Islam. Nyipuh atau nyepuh berarti mengasah, memandikan, penyucian, atau nyeukeutkeun (menajamkan). Nyipuh juga memiliki arti menutup atawa membungkus dengan sipuh ermas atau erperak. Kasipuh, artinya tambah bagus, tambah terpuji. Sementara pangaweruh adalah pangarti, atau pengetahuan. Nyipuh Pangaweruh yang digelar oleh Lingkung Seni Reak Tibelat memiliki tujuan untuk mengajak masyarakat umum dan siapapun yang memiliki barang atau benda yang bersifat pusaka untuk berkumpul, berdoa, dan merawatnya bersama-sama. Disamping memiliki dan menyimpan benda-benda yang bersifat pusaka, kami mengajak untuk menyeimbanginya dengan pengetahuan tentang kebendaan atau kepusakaan itu sendiri. Benda-benda tua atau warisan dari leluhur jangan selalu dianggap sesuatu yang memiliki nilai ghaib dan bersifat mistis, dibalik itu kita harus mengetahui sejarah, lakon dan asal usulnya. Hal demikianlah yang menjadikan kenapa benda pusaka bisa berharga dan memiliki nilai yang harus dipertahankan. Jadi menurut hemat kami ada yang tidak kalah penting selain harus menyipuh pusaka, yaitu menyipuh pengetahuan.

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang digelar oleh Sanggar Seni Reak tibelat yang bekerjasama dengan Padepokan Bumi Ageung Saketi. Untuk agenda Nyipuh Pangaweruh #4 kali ini didukung oleh Badan Pelestari Kebudayaan wilayah IX (BPK IX) melalui program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan 2025. Adapun tema untuk Nyipuh Pangaweruh #4 ini adalah Reak Pikeun Pusaka Balarea. Tema ini memiliki arti Reak untuk pusaka bersama. Maka dari itu kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat, seniman dan pemerhati budaya untuk mengenal dan melestarikan Seni Reak lebih mendalam. Sebagaimana kondisi Seni Reak saat ini khususnya di wilayah Bandung Raya, keberadaan dan kemunculan Grup Seni Reak sangat pesat sekali secara kuantitas, untuk mengimbangi kemunculan-kemunculan kelompok yang baru maka sudah seharusnya diiringi dengan perkembangan pengetahuan secara komprehensif mengenai Seni Reak itu sendiri. 

Sebagai respon atas fenomena diatas, kami akan menggelar diskusi dan loka karya pada acara Nyipuh Pangaweruh #4 sebagai ruang untuk saling bertukar pikiran dalam hal konservasi, inovasi serta penyebar luasan nilai-nilai serta kepada masyarakat, seniman, dan pemerhati budaya yang berkaitan dengan kehidupan Seni Reak dewasa ini. Adapun panel diskusi acara ini akan dihadiri oleh Willfridus Demetrius Siga, S.S., M.Pd. dosen dan peneliti Seni Reak dari Universitas Parahyangan Bandung, Anggi Nugraha seniman muda yang membawa Seni Reak hingga Mancanegara dan juga aktivis dalam edukasi musik dogdog bersama komunitasnya Bandung Thimoer Art Of Reak. Diskusi ini akan dimoderatori oleh Khamila Febriyanti mahasiswa seni karawitan dari ISBI Bandung. Diskusi akan digelar pada sesi pertama acara Nyipuh Pangaweruh #4 pukul 12.30 WIB, tema diskusi ini yaitu strategi pewarisan Seni Reak untuk generasi muda. 

Untuk sesi ke-2 dalam acara Nyipuh Pangaweruh #4 yaitu lokakarya membuat alat musik dogdog dan bangbarongan yang akan dibawakan oleh Uwa Usin dan Herman Togar pengrajin dogdog dari Kota Bandung pada pukul 15.30 WIB . Lokakarya ini dimaksudkan agar pengetahuan tentang membuat dan memilihara waditra dogdog dapat diketahui oleh masyarakat serta pegiat Seni Reak. Selain itu lokakarya membuat bangbarongan bisa menjadi pemicu generasi muda jika tertarik dalam dunia kriya yang ada dalam Seni Reak. Lebih jauh dari itu diharapkan dapat memantik pengrajin baru untuk menjadi penyeimbang banyaknya  grup-grup Seni Reak di Kota Bandung, lokakarya ini kami anggap penting karena akan berkaitan dengan kebutuhan permintaan waditra dogdog yang meningkat seiring dengan perkembangan grup Seni Reak yang begitu banyak. Lokakarya ini pun diharapkan dapat memantik seniman Reak untuk aktif dalam kegiatan UMKM.

Rangkaian penutup acara Nyipuh Pangaweruh #4 akan dilaksanakan nyipuh pusaka pada pukul 19.00 s/d selesai. Kegiatan ini merupakan aktivitas ritual yang bertepatan dengan upacara adat Bhaktimantha Purnamakala atau acara berdoa bersama yang dilakukan ketika bulan purnama. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu berdoa bersama, membersihkan pusaka, dan makan bersama.

Sanggar Seni Reak Tibelat merupakan kelompok yang didirikan Oleh Abah Enjum (Enjang Dimyati) pada tahun 2002 di Cibiru, Bandung. Reak sendiri merupakan sebuah kesenian yang hidup di antara masyarakat agraris, khususnya masyarakat petani yang mayoritas menanam padi. Awalnya seni ini merupakan pengiring upacara yang disebut ‘helaran reumpak jarami, ampih pare, yakni upacara yang dilakukan ketika para petani memindahkan padi yang asalnya dari sawah ke tempat penyimpanan padi yang disebut leuit, atau disimpan ke rumah. Instrumen pengiring yang digunakan dalam kesenian ini adalah seperangkat alat musik dogdog yang terdiri dari tilingtit, tong, brung, dan bangplak; bedug; kecrek; serta tarompet. Selain itu, sajian kesenian ini juga dilengkapi oleh penari bangbarongan dan penari kuda lumping yang biasanya tampil dalam keadaan kerasukan atau kesurupan.

Seni Reak sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Kota Bandung pada tahun 2019 dan diakui secara nasional pada tahun 2023, kami selaku grup yang terlibat dalam pengusulan tersebut merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga Konsistensi, Konservasi dan Inovasi dalam Seni Reak. Selama 19 tahun berdiri, Lingkung Seni Reak Tibelat turut serta dalam menjaga dan memajukan nilai-nilai yang terkandung dalam Seni Reak, Adapun kegiatan yang rutin dilakukan yaitu penampilan karya, diskusi, seminar, lokakarya dan menjadi mitra penelitian bagi berbagai kampus yang ada di luar dan di dalam negeri. Kami selaku Lingkung seni yang ikut andil dalam pengusulan WBTB ini merasa wajib selalu menginformasikan kepada seniman Reak agar peran, fungsi, dan kehadiran Seni Reak di Kota Bandung dapat memberikan manfaat bagi Seniman, pemerintah dan Masyarakat.


Lampiran:




*jika membutuhkan file gambar dan foto kegiatan kualitas HD silahkan untuk menghubungi narahubung yang tertera di atas.